Di antara mereka, kekuatan Cao Cao dan Yuan Shao berkembang paling
pesat dan menyebabkan peperangan di antara mereka tidak dapat dihindari.
Cao Cao pada tahun 197 menaklukkan Yuan Shu, lalu Lu Bu pada tahun 198 serta Liu Bei
setahun selanjutnya. Tahun 200, Yuan Shao memulai ekspansi wilayah ke
selatan, namun berhasil dipukul mundur oleh Cao Cao. Yuan Shao kemudian
memutuskan untuk memimpin sendiri kampanye militer ke selatan dan
berpangkalan di Yangwu. Cao Cao juga mundur ke Guandu
untuk melakukan kampanye defensif. Di sini, kekuatan di antara mereka
berimbang selama setengah tahun sampai akhirnya Cao Cao melakukan
serangan mendadak dan memusnahkan seluruh persediaan logistik Yuan Shao.
Yuan Shao kemudian mundur karena moral prajurit yang rendah setelah
kekalahan yang menentukan itu. Ini adalah peperangan Guandu yang terkenal itu.
Setelah kekalahannya di Guandu, Yuan Shao beberapa kali mencoba melakukan serangan kepada Cao Cao namun gagal. Tahun 202, Yuan Shao meninggal, menyebabkan perebutan kekuasaan antara putranya, Yuan Tan dan Yuan Shang.
Cao Cao mengambil kesempatan ini untuk menaklukkan Yuan Shang dan
membunuh Yuan Tan. Yuan Shang kemudian mencari perlindungan kepada suku Wuhuan
di utara yang mendukung Yuan Shao. Atas nasihat Guo Jia, Cao Cao
menyerang Wuhuan dan membunuh pemimpinnya. Yuan Shang dalam pelariannya
mencari perlindungan kemudian dibunuh oleh Gongsun Kang yang takut diserang Cao Cao bila memberikan suaka kepada Yuan Shang.
Tahun 207, Cao Cao secara resmi mempersatukan wilayah utara Cina dan merencanakan ekspansi ke wilayah selatan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Tiga_Negara#Kronologi_sejarah
0 komentar:
Posting Komentar