Dinasti Han mengalami kemerosotan sejak tahun 100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan petani pecah sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para kasim
untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti
Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan kasim.
Pembagian administrasi (prefektur) di penghujung Dinasti Han
Sejak
Kaisar Hedi,
kaisar-kaisar selanjutnya naik tahta pada masa kanak-kanak. Ini
menyebabkan tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat karena
pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim dan keluarga kaisar lainnya
yang kemudian melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar yang tengah
beranjak dewasa guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ini menyebabkan
lingkaran setan yang kemudian makin memurukkan situasi Dinasti Han. Pada
penghujung dinasti Han muncul pemberontakan selendang kuning atau yang
lebih dikenal dengan
pemberontakan serban kuning,
yang dipimpin oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka menduduki
wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou. Tepatnya dulu menduduki kota-kota
Ping Yuan, Wan, Xu Chang, Ye, Xiao Pei, Shou Chun. Untuk menumpas
pemberontakan yang muncul maka pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin
sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri. Selama kurang lebih 8
tahun, He jin masih tidak dapat menumpas pemberontakan.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar